Cara Kaisa Menghafal Qur'an, Dikembangkan di TKII Al Abidin


Kaisa Aulia Kamal (5) hafiz cilik yang punya metode unik dalam melafalkan Alquran dengan gerakan. Kaisa bisa menggambarkan arti dari ayat yang dilafalkan dengan menggunakan gerakan. Sehingga selain hafal ayat, Kaisa juga memahami arti ayat yang dibacanya.

Kaisa merupakan salah satu peserta acara Hafiz Quran yang ditayangkan Trans7. Dibanding peserta lainnya, penampilan Kaisa cukup mencolok lantaran saat melafalkan hafalannya, ia juga membuat gerakan-­gerakan yang menggambarkan isi hafalannya tersebut.

Metode unik ini didapat Kaisa dari Ibundanya, Laili Tri Lestari (30) yang memang menyukai seni. Darah seni yang begitu kental kemudian menurun kepada Kaisa.

"Kalau saya sih sering kalau puisi, nasyid. Kalau seni sering tampil, jadi itu saya terapkan juga ke anak-­anak dalam mendidik," ucap Laili kepada detikramadan saat ditemui usai acara Hafiz Quran di Teater Tanah Airku TMII, Jakarta, Selasa (8/7/2014) lalu.

Laili mengatakan perkembangan anak zaman sekarang berbeda dengan zaman dulu. Anak-­anak sekarang jauh lebih kreatif, untuk itu orang tua harus lebih kreatif juga. Kekreatifan tersebut kemudian disalurkan Laili sebagai metode menghafal Alquran bagi Kaisa dan empat orang saudaranya.

Metode gerakan ini merupakan metode ciptaan Laili sendiri yang memang menyukai seni. Menurutnya metode ini tercipta untuk mempermudah Kaisa dalam menghafal. Setiap kata dalam sebuah ayat diberikan gerakan tertentu untuk mempermudah Kaisa menghafal dan memahami isi ayat tersebut, misalnya gunung (jabbal) digambarkan dengan kedua tangan yang meruncing membentuk segitiga, atau api (hariq) digambarkan dengan telapak tangan yang mengembang dan menguncup.

“Karena Alquran tidak hanya dihafal, tapi juga dipahami isinya,” ucap Laili.

Metode hafalan dengan gerakan ini memang menarik perhatian banyak orang. Buktinya, saat syuting Hafiz Quran berlangsung, semua penonton sontak mengikuti gerakan yang Kaisa lakukan saat bocah tersebut melafalkan hafalannya. Bahkan, tim juri dan MC pun tak mau kalah menirunya.

Setiap hari, Kaisa dan kakak-kakaknya menghafal Alquran dengan metode tersebut usai salat Maghrib bersama sang ayah. “Berlima mereka membuat lingkaran kemudian menghafal. Diulang lagi, diulang lagi. Lama­-lama jadi hafal,” cerita Laili.

Selain menghafal Alquran, Kaisa yang menyukai surah Al­-Ghosiyah ini juga senang bermain drama. Bila dia diperdengarkan musik instrumen, ia senang bergaya seperti sedang memainkan drama dan berpuisi. “Sampai gaya jalannya juga drama-­drama,” cerita Laili sambil tertawa kecil. [detik.com]


Previous
Next Post »